Anggota
I. Komunikasi dan Advokasi
Peace Generation
Didirikan tahun 2007, Peace Generation Indonesia memiliki peran kunci dalam mempromosikan perdamaian melalui media kreatif. Peace Generation meyakini bahwa pencegahan konflik sama pentingnya dengan resolusi konflik dalam menciptakan perdamaian.
Peace Generation bertujuan untuk mempromosikan perdamaian untuk mencegah konflik yang akan datang; mengembangkan materi edukasi perdamaian kreatif yang akan membuat topik perdamaian menjadi lebih menarik untuk kaum pemuda; dan bekerjasama dengan pemangku kepentingan dan organisasi lain untuk mengimplementasikan edukasi perdamaian.
Informasi lebih lanjut tentang Peace Generation, klik disini
NU ONLINE
NU (Nahdlatul Ulama) menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jamaah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
NU Online merupakan situs resmi Nahdlatul Ulama yang menyampaikan informasi sosial kemasyarakatan dan kebangsaan serta layanan keagamaan dengan mengedepankan sikap moderat.
Informasi lebih lanjut tentang NU Online, klik disini
Komunitas Belajar Islam
Komunitas Belajar Islam terbentuk atas inisiatif sejumlah alumni pondok pesantren yang berfokus untuk menyediakan konten-konten edukatif dan seimbang tentang topik seputar Islam. Komunitas Belajar Islam beranggotakan para pegiat kajian keislaman dan literasi, yang secara berkala mengkoordinasikan konten dunia maya dalam bentuk tulisan opini, cerita pendek, resensi, maupun karya-karya lain yang berisi informasi seputar Islam dengan sudut pandang moderat dan konstruktif.
Komunitas Belajar Islam juga melakukan gerakan melek literasi di dunia nyata. Yakni dengan mengadakan sejumlah kegiatan yang mengundang para pegiat kajian keislaman untuk bersama-sama belajar tentang literasi.
Informasi lebih lanjut tentang Komunitas Belajar Islam, klik disini
Indonesia Muslim Crisis Center
Indonesian Muslim Crisis Center (IMC2) didirikan dilatarbelakangi oleh berbagai keresahan ketika melihat kondisi umat Islam di belahan dunia yang terlibat aksi kekerasan. Visi dan misi lembaga ini termanifesto dalam motto: “Creating Indonesia Free of Violence.” Dengan motto ini, lembaga ini akan terus mendorong sejumlah umat beragama, khususnya umat Islam untuk tidak melakukan aksi kekerasan dengan mengatasnamakan agama. Karena aksi kekerasan tersebut hanya akan merugikan agama tersebut.
Dua fokus besar program kegiatan IMC2 dalam rangka mendorong Indonesia bebas dari aksi kekerasan atas nama agama. Pertama, program kegiatan difokuskan ke-dalam, yakni dengan memberikan penguatan kepada umat Islam dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya, serta pemahaman tentang pentingnya arti damai bagi umat manusia. Kedua, program & kegiatan yang difokuskan ke-luar, yakni lebih kepada negoisasi dengan kelompok pro-kekerasan atas nama agama dengan mengajak mereka untuk tidak melakukan aksi-aksi kekerasan.
Informasi lebih lanjut tentang Indonesia Muslim Crisis Center, klik disini
Yayasan Portal Informasi NGO (PINGO) Indonesia
II. Keterlibatan Masyarakat
Lingkar Perdamaian
Berdirinya yayasan lingkar perdamaian dilatar belakangi oleh rangkaian aksi pemboman dan aksi terorisme di Indonesia. Sejak tahun 2000 sampai saat ini, masih terus terjadi dan sepertinya belum bisa dihentikan.
Lingkar Perdamaian menyadari bahwa untuk menyelesaikan masalah tidak selalu harus angkat senjata dan kekerasan masih banyak opsi lain yang lebih menjajnjikan termasuk ikut kampanye perdamaian dan juga mendirikan lembaga sebagai wadah untuk mendewasakan diri juga ikut andil mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara lewat aktifitas-aktifitas yang berbasis moderasi kepada para mantan napi terorisme juga mantan jaringan dan keluarganya dan kepada masyarakat sekitarnya.
Informasi lebih lanjut tentang Lingkar Perdamaian, klik disini
LAKPESDAM NU
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber daya Manusia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, disingkat LAKPESDAM-PBNU, adalah perangkat PBNU yang berfungsi sebagai lembaga kajian isu-isu strategis dan pemberdayaan manusia untuk transformasi sosial yang berkeadilan dan bermartabat.
Beberapa peran atau fungsi utama LAKPESDAM adalah; melakukan kajian isu-isu strategis kebangsaan dan keislaman; melakukan advokasi kebijakan publik dasar, khususnya terkait pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial; mengarusutamakan pelaksanaan nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, mengakui dan menghargai keragaman, ramah dan berkeadilan (Islam Nusantara); mendinamisasi pemberdayaan manusia; dan mengelola pengetahuan dan sumber-sumbernya agar memberikan manfaat dalam pemberdayaan manusia dan pengembangan ilmu.
Informasi lebih lanjut tentang LAKPESDAM PBNU, klik disini
Jaringan Gusdurian
Jaringan Gusdurian adalah arena sinergi bagi para gusdurian di ruang kultural dan non politik praktis. Di dalam jaringan gusdurian tergabung individu, komunitas/forum lokal, dan organisasi yang merasa terinspirasi oleh teladan nilai, pemikiran, dan perjuangan Gus Dur. Karena bersifat jejaring kerja, tidak diperlukan keanggotaan formal.
Jaringan Gusdurian memfokuskan sinergi kerja non politik praktis pada dimensi-dimensi yang telah ditekuni Gus Dur, meliputi 4 dimensi besar: Islam dan Keimanan, Kultural, Negara, dan Kemanusiaan
Informasi lebih lanjut tentang Jaringan Gusdurian, klik disini
Institut Mosintuwu
Institut Mosintuwu adalah komunitas pergerakan masyarakat di daerah pasca-konflik di Poso. Nama “Mosintuwu” datang dari sebuah kata dari suku Pamona di Poso, yang berarti “Bekerja bersama” , atau “kebersamaan”. Anggotanya terdiri dari para survivor konflik Poso, khususnya perempuan.
Organisasi ini berdiri atas keprihatinan atas peristiwa kekerasan yang mengatasnamakan agama, dan adanya kepentingan ekonomi politik dibalik konflik kekerasan yang berakhir pada pengelolaan sumber daya alam yang tidak berpihak kepada masyarakat miskin dan marginal. Institut Mosintuwu bercita-cita untuk memberdayakan masyarakat lokal untuk kemandirian di sektor ekonomi, sosial, budaya, politik, dan hak asasi.
Informasi lebih lanjut tentang Institut Mosintuwu, klik disini
Tanoker Ledokombo
Tanoker Ledokombo adalah komunitas masyarakat di Ledokombo, Jember, Jawa Timur, dimana berbagai kalangan dari berbagai latar belakang (golongan, ras, etnis, bangsa dan kelompok budaya) dikelola untuk saling menguatkan demi menciptakan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan.
Misi kedepan Tanoker Ledotombo adalah menjadi rumah belajar dan beraktifitas masyarakat Ledokombo. Tanoker diharapkan semakin dapat mendorong pengembangan potensi SDM Ledokombo dan jejaringnya menuju perubahan sosial yg lebih baik. Untuk memperluas manfaat bagi masyarakat khususnya upaya mengembangkan karakter dan potensi anak-anak dan masyarakat, komunitas Tanoker telah dan akan melakukan berbagai aktifitas bekerjasama dengan berbagai unsur, baik pemerintah maupun masyarakat.
Informasi lebih lanjut tentang Tanoker Ledotombo, klik disini
Fahmina Institute
Fahmina Institute Cirebon memiliki cita-cita sosial yakni terwujudnya peradaban manusia yang bermartabat dan berkeadilan berbasis kesadaran kritis tradisi pesantren.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Fahmina Institute melakukan kegiatan-kegiatan yang mencakup: pengembangan wacana kritis keagamaan dan ilmu pengetahuan yang transformatif dan membebaskan; penguatan gerakan kultural Islam untuk perubahan sosial dari Cirebon; menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembangnya kader-kader pemikir-penggerak Islam-kritis dengan prakarsa pendidikan; pembelaan yang tanggap, efektif, dan berkelanjutan bagi kelompok-kelompok yang dilemahkan.
Informasi lebih lanjut tentang Fahmina Institute, klik disini
Yayasan Empatiku
EMPATIKU bekerja untuk berinovasi dalam pendidikan dan proses belajar, dan mentransformasi sistem pendidikan untuk menumbuhkan kemampuan emosional anak, dan mengenalkan empati. Melalui kegiatan belajar yang menyenangkan dan kreatif, anak-anak, tenaga pengajar dan orangtua belajar bersama untuk menumbuhkan empati dan kemampuan emosional yang positif.
Untuk mencapai visi ini, Empatiku bermisi untuk menciptakan pergerakan di lingkungan dalam rumah dan di sekolah yang memberdayakan tenaga pengajar, perangkat sekolah, dan pemangku kepentingan di dunia pendidikan untuk mengintegrasikan kemampuan intelegensia emosional dalam kurikulum, sehingga empati menjadi norma dalam proses pembelajaran.
Informasi lebih lanjut tentang Yayasan Empatiku, klik disini
III. Kajian Ilmiah
IM Centre for Peace and Dialogue
Ichsan Malik Center untuk dialog dan perdamaian, disingkat dengan IM Center untuk dialog dan perdamaian, adalah suatu perkumpulan yang anggotanya berasal dari aktivis perdamaian, peneliti, dan intelektual. IM Center melakukan riset strategis, pelatihan-pelatihan untuk pencegahan, dan kegiatan-kegiatan dalam upaya deteksi dini dan respon dini untuk pencegahan dan resolusi konflik, radikalisme dan terorisme, melalui kerjasama dengan pemangku kepentingan lintas sektor.
Informasi lebih lanjut tentang Ichsan Malik Center, klik disini
The Habibie Centre
The Habibie Center didirikan oleh Bacharuddin Jusuf Habibie dan keluarga sebagai organisasi independen, non-pemerintah, dan nirlaba, sejak November 1999. The Habibie Center mempromosikan modernisasi dan demokratisasi masyarakat Indonesia, berdasarkan moralitas dan integritas dari nilai nilai kultur dan agama.
Misi dari The Habibie Center adalah membangun masyarakat demokratis yang mengakui, menghormati dan mempromosikan hak-hak asasi manusia secara structural dan kultural. Selanjutnya juga untuk mempromosikan dan mengembangkan manajemen sumber daya manusia dan sosialisasi teknologi yang efektif.
Informasi lebih lanjut tentang The Habibie Center, klik disini
Abdul Rahman Wahid Centre UI
Abdurrahman Wahid Centre for Inter-Faith Dialogue and Peace – Universitas Indonesia adalah sebuah institusi yang berspesialisasi dalam dialog, riset, pengembangan akademik, dan mediasi konflik. Institusi ini mengambil inspirasi dari hasil kerja dan pencapaian dari Abdurrahman Wahid sebagai orang Indonesia dan pemimpin agama Islam yang selalu berkomitmen dalam usaha dialog lintas-iman dan perdamaian dunia.
Sebagai salah satu universitas unggul di dunia, Universitas Indonesia (UI) selalu berusaha untuk mengembangkan perannya, tidak hanya dalam sains, teknologi, riset dan akademis; namun juga dalam membangun visi untuk dunia yang humanis, dialogis dan damai. UI siap untuk mempromosikan Indonesia dalam memiliki peran yang lebih besar dalam usaha perdamaian dunia.
Informasi lebih lanjut tentang Abdurrahman Wahid Centre, klik disini
Institut Studi Islam Fahmina
Sejak pendiriannya, ISIF (Institut Studi Islam Fahmina) mengkonstruksi strukturnya dengan riset dan transformasi sosial sebagai basis pembelajaran, serta menjadikan kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, dan kearifan lokal sebagai perspektif yang digunakan untuk mengembangkan studi Islam (Islamic studies, dirâsât Islâmiyyah) dalam peradaban umat manusia.
Tiga pilar (tri darma) perguruan tinggi ini; pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sementara buah akademiknya diharapkan membangun peradaban Indonesia yang adil, setara, humanis, dan bermartabat.
Informasi lebih lanjut tentang Institut Studi Islam Fahmina, klik disini
Universitas Multimedia Nusantara
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) didirikan atas prakarsa Dr. (HC) Jakob Oetama, perintis Kompas Gramedia. Dalam operasionalnya, UMN turut serta dalam ragam kajian media yang cakupannya cukup luas dan salah satu fokusnya adalah New Media and Society.
Pada bidang ini, selama ini telah banyak penelitian dan karya ilmiah yang dihasilkan oleh civitas akademika UMN (dosen dan mahasiswa), meliputi kajian praktik media dan agama (melalui metode framing, content analysis, analisis wacana), pemanfaatan media baru untuk ragam kampanye (melalui metode studi kasus), hingga kajian terorisme dalam pendekatan komunikasi dan media.
Informasi lebih lanjut tentang Universitas Multimedia Nusantara, klik disini